Update Korban Banjir Bandang di Sumbar: 58 Meninggal, 35 Masih Dalam Pencarian

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (14/5) pukul 18.35 WIB melaporkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 58 orang. Sementara itu, jumlah korban hilang meningkat dari 27 menjadi 35 orang. Adapun jumlah keluarga yang terdampak sebanyak 1.543 Kepala Keluarga (KK), sedangkan korban luka-luka sebanyak 33 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa Pusdalops dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pengkajian dan pemutakhiran data mengingat proses pencarian dan evakuasi korban masih berlangsung.
Di sisi lain, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah solusi untuk menangani dampak kerusakan akibat bencana. Solusi tersebut meliputi perbaikan jalur transportasi, modifikasi cuaca, hingga opsi relokasi rumah.
Hal tersebut disampaikan Suharyanto setelah meninjau enam lokasi terdampak di Kabupaten Agam, Kota Sepuluh Kota, dan Kabupaten Tanah Datar pada hari kedua kunjungan kerjanya, Selasa (14/5).
Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan agar proses penanganan darurat dapat berjalan optimal dan cepat. Hal ini dilakukan agar lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.
"Hari ini kami meninjau empat lokasi, besok baru rencananya ke pengungsian. Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal jadi alat berat kita ingin memastikan sudah bergerak," ujar Suharyanto, saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kabupaten Agam.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebutkan bahwa selain mengerahkan alat berat untuk membantu normalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor, pendataan rumah yang rusak juga terus dilakukan, mulai dari rusak berat hingga rusak ringan.
"Hari ini ada empat lokasi untuk kami lihat langsung agar kemudian bisa ditentukan langkah-langkah selanjutnya. Juga dilakukan pendataan kerusakan mulai dari rumah, fasos, fasum agar bisa segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," tambah Suharyanto.
Sementara itu, untuk memperlancar pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak, BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan perbaikan sejumlah jalan nasional dan jembatan yang rusak.
Akses terputus dan jembatan yang rusak tersebut antara lain Jalan Akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan yang terdampak. Menanggapi hal ini, bantuan logistik bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Datar dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB.
"Jadi hari ini karena transportasinya sulit dan ada enam kabupaten dan kota yang terdampak jadi perlu pembagian waktu yang tepat (untuk distribusi bantuan). Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," terang Suharyanto.
0 Dilihat
Baca juga
0 Response to "Update Korban Banjir Bandang di Sumbar: 58 Meninggal, 35 Masih Dalam Pencarian"
Posting Komentar