KA Pandalungan Tabrak Kijang LGX, 1 Nyai dan 3 Ning Sidogiri Meninggal

Kecelakaan tersebut terjadi ketika sebuah minibus Kijang LGX yang membawa rombongan dari Pesantren Sidogiri tertabrak oleh Kereta Api Pandalungan di Desa Patuguran, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur.
Kecelakaan ini terjadi sesaat setelah rombongan tersebut pulang dari acara basaudan dan silaturahim. Kecelakaan yang merenggut empat nyawa ini menjadi sorotan karena terjadi di perlintasan kereta api tanpa penjaga.
Adapun identitas korban kecelakaan sebagai berikut:
- Nyai Hj Munjiyah binti KH Noerhasan bin Nawawie (Sidogiri)
- Ning Maslahah binti Tohir (Sidogiri)
- Ning Aidah binti Mahfud (Gayam)
- Ning Alwiyah binti Ali (Kejayan)
Menyusul kecelakaan ini, Pesantren Sidogiri bergerak cepat dengan mengorganisir prosesi pemakaman dan melakukan doa bersama untuk para almarhumah. Semua jenazah telah dishalatkan dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Masyayikh Sidogiri.
Kepolisian Jawa Timur, dibawah Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Jawa Timur, AKBP Wayan Purwa, telah melakukan investigasi terkait kecelakaan ini.
Dari investigasi ditemukan bahwa kecelakaan terjadi karena minibus mencoba melintasi rel tanpa penjagaan. Kejadian ini mengakibatkan empat korban meninggal, tiga di tempat dan satu setelah dibawa ke rumah sakit, serta beberapa korban luka yang saat ini sedang dalam perawatan.
"3 orang meninggal di TKP dan 1 orang meninggal di rumah sakit," katanya kepada awak media.
"Mudah-mudahan sopir selamat, sehingga nantinya bisa kita mintai keterangan dari yang bersangkutan. Saat ini, sopir masih sedang dirawat di rumah sakit," terangnya.
Tragedi ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya keamanan di perlintasan kereta api, khususnya yang tanpa penjagaan. Wakapolres Pasuruan Kota, Kompol Andria Diana Putra, menambahkan bahwa di lokasi kejadian memang telah dibangun palang pintu baru yang belum difungsikan.
Peristiwa ini juga menjadi alarm bagi pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari kecelakaan serupa, mungkin dengan mempercepat pengaktifan palang pintu dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya melintasi rel kereta api tanpa pengawasan yang memadai.
Kepolisian Jawa Timur, dibawah Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Jawa Timur, AKBP Wayan Purwa, telah melakukan investigasi terkait kecelakaan ini.
Dari investigasi ditemukan bahwa kecelakaan terjadi karena minibus mencoba melintasi rel tanpa penjagaan. Kejadian ini mengakibatkan empat korban meninggal, tiga di tempat dan satu setelah dibawa ke rumah sakit, serta beberapa korban luka yang saat ini sedang dalam perawatan.
"3 orang meninggal di TKP dan 1 orang meninggal di rumah sakit," katanya kepada awak media.
"Mudah-mudahan sopir selamat, sehingga nantinya bisa kita mintai keterangan dari yang bersangkutan. Saat ini, sopir masih sedang dirawat di rumah sakit," terangnya.
Tragedi ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya keamanan di perlintasan kereta api, khususnya yang tanpa penjagaan. Wakapolres Pasuruan Kota, Kompol Andria Diana Putra, menambahkan bahwa di lokasi kejadian memang telah dibangun palang pintu baru yang belum difungsikan.
Peristiwa ini juga menjadi alarm bagi pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari kecelakaan serupa, mungkin dengan mempercepat pengaktifan palang pintu dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya melintasi rel kereta api tanpa pengawasan yang memadai.
0 Dilihat
Baca juga
0 Response to "KA Pandalungan Tabrak Kijang LGX, 1 Nyai dan 3 Ning Sidogiri Meninggal"
Posting Komentar