Pembubaran Ibadah di Gresik: Hasil Mediasi dan Profil Wanita Pelaku Pembubaran

Mediasi terkait penghentian ibadah umat Kristiani di Balai Desa Betiting pada Kamis (9/5) Mediasi terkait penghentian ibadah umat Kristiani di Balai Desa Betiting pada Kamis (9/5). (dok. Istimewa)
Bineka - Pada Malam Kenaikan Isa Almasih (8 Mei 2024), jemaat Kristen GPIB Benowo Surabaya berkumpul dan melaksanakan ibadah di kediaman Hormali Sirait (Manurung) di Perum Cerme Indah RT 03/11, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Sayangnya, ibadah dan dos bersama terpaksa terhenti karena Yoyok, Yayik Susilawati, dan satu orang lainnya menghentikannya. Kemudian Kamis malamnya, Polsek Cerme dan Forkopimcam Cerme melakukan sidang mediasi di Balai Desa Betiting.

Dari hasil mediasi tersebut, tercapai beberapa kesepakatan terkait penghentian ibadah jemaat Kristen di Perum Cerme Indah tersebut. Perjanjian tersebut menekankan sikap saling menghormati, menghargai, dan memaafkan tanpa adanya paksaan.

Setelah ditelusuri, Yayik Susilawati ternyata merupakan seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) di SMA Negeri 1 Cerme. Hal tersebut dapat diverifikasi di situs resmi SMA Negeri 1 Cerme Gresik yakni di https://smanic.sch.id/gtk/yayik-susilawati/. Di situ status Yayik tercatat sebagai Tenaga Administrasi Sekolah.
Yayik Susilawati Yayik Susilawati
Sebelumnya, Yayik Susilawati dan suaminya menghentikan paksa kebaktian Kenaikan Yesus Kristus pada 8 Mei malam. Rekaman video tindakan Yayik bersama suaminya itu viral di media sosial.

Malam itu jemaat Kristen GPIB Benowo Surabaya sedang menggelar ibadah dan doa di kediaman Hormali Sirait (Manurung) di Perum Cerme Indah RT 03/11, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
0 Dilihat
Baca juga
X
Komentar
Sembunyikan

0 Response to "Pembubaran Ibadah di Gresik: Hasil Mediasi dan Profil Wanita Pelaku Pembubaran"

Posting Komentar

 
 
Back to top

Arymedia Blogger theme. Berminat? Hubungi ARYMEDIA.

Lanjut scroll untuk lanjut baca artikel.